Al-Quran merupakan produk Saintek
Allah yang diturunkan kepada manusia untuk menuntun manusia akan jalur-jalur
riset yang perlu ditempuh, sehingga manusia memperoleh hasil yang benar. Di
sini fungsi al-Quran sebagai hudan
memberikan kecerahan pada akal manusia, sehingga manusia merasa lapang di
hadapan Allah yang Maha Luas. Kebenaran hasil riset ini dapat diukur dari kesesuaian
antara akal dengan naql. Kerja akal yang sesuai dengan naql ini dapat
dikategorikan sebagai ibadah kepada Allah SWT dan sekaligus turut mengisi
definisi ijtihad dalam arti umum yang memiliki nilai yang sangat besar sebagaimana
yang dikatakan oleh Ali R.A.
“Berpikir
satu saat lebih baik daripada beribadah selama 1 tahun”.
Oleh sebab itu, usaha terus menerus
untuk mengkaji al-Quran perlu dilakukan dan bahkan hukumnya menjadi fardlu 'ain
bagi setiap ilmuwan yang akan meriset terhadap alam semesta, menciptakan produk
teknologi merupakan hasil kerja dari orang-orang yang taat kepada tata tertib
al-Quran. Al-Quran juga merupakan sumber permasalahan yang layak untuk diriset.
Yang dimaksud di sini bukan al-Qurannya itu sendiri yang diriset, namun
permasalahan riset dapat saja muncul setelah orang membaca dan mengkaji al-Quran.
Metode ini termasuk jenis induktif. Selain itu Islam juga mempersilakan kepada
para periset untuk menggunakan metode deduktif (yang sesungguhnya dalam ayat lain
hal ini termasuk juga pada deduksi al-Quran). Oleh sebab itu jika periset
merupakan orang yang beriman maka tidak ada masalah untuk menggunakan metode
riset, apakah itu induktif atau deduktif.
Di atas dijelaskan bahwa al-Quran
merupakan karya Allah. Saintek ini dalam tingkatannya dapat dikategorikan sebagai
teknologi tingkat I. Teknologi yang diciptakan manusia beriman merupakan derivasi
dari teknologi pertama dan disebut sebagai teknologi tingkat II. Ilmuwan tidak beriman
menciptakan alat teknologi, dan menempatkannya dalam urutan teknologi tingkat
I. Ini merupakan kekeliruan karena akan memberikan akibat lain pada model ilmuwan.
Orang yang tak beriman akan mengagungkan teknologi, bersikap arogan dan jika
diteruskan akan bermuara kepada penuhanan kepada diri sendiri. Jelaslah bahwa
hasil teknologi yang demikian itu tidak dapat dimasukkan dalam wilayah ibadah
kepada Allah swT. Firman Allah
dalam surat al-A'raf (7) ayat 146:
“Aku akan
memalingkan orang-orang yang memalingkan diri di muka bumi tanpa alasan yang
benar dari ayat-ayat-Ku”.
Ilmu pengetahuan atau sains adalah
ilmu pengetahuan kealaman (natural
sciences). lmu pengetahuan kealaman dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu: Life
Sciences ilmu pengetahuan mengenai makhluk hidup di alam dan Physical Sciences ilmu
pengetahuan mengenai suatu benda mati di alam.
Teknologi adalah ilmu pengetahuan
tentang penerapan ilmu pengetahuan untuk memenuhi suatu tujuan.
Obyek ilmu pengetahuan adalah semua
makhluk Allah di alam semesta ini. OIeh karenanya obyek ilmu pengetahuan sangat
luas seluas jumlah makhluk Allah.
Al-Quran merupakan produk karya
Allah yang diwahyukan untuk menuntun manusia dalam segala karyanya termasuk dalam
proses karya ilmiah agar memperoleh hasil yang benar yang sesuai akal dan naql.
Dengan demikian al-Quran sebagai
sumber ajaran Islam yang pertama dan utama dalam kaitannya dengan saintek berfungsi
sebagai berikut:
1. Sebagai
landasan filosofi dalam ber-Saintek.
2. Sebagai
Prediktor terhadap kejadian di masa mendatang
3. Sebagai
sumber motivasi.
4. Merupakan
ujud Simplikasi (penyederhanaan) makhluk Allah dan seluruh perubahannya di alam
raya ini.
5. Sebagai
sumber etika pengembangan Saintek.
6. Sebagai
sumber kebenaran ilmiah.
Web E-Dakwah
0 comments :
Post a Comment