Saturday, 16 May 2015



Al-Quran merupakan produk Saintek Allah yang diturunkan kepada manusia untuk menuntun manusia akan jalur-jalur riset yang perlu ditempuh, sehingga manusia memperoleh hasil yang benar. Di sini fungsi al-Quran sebagai hudan memberikan kecerahan pada akal manusia, sehingga manusia merasa lapang di hadapan Allah yang Maha Luas. Kebenaran hasil riset ini dapat diukur dari kesesuaian antara akal dengan naql. Kerja akal yang sesuai dengan naql ini dapat dikategorikan sebagai ibadah kepada Allah SWT dan sekaligus turut mengisi definisi ijtihad dalam arti umum yang memiliki nilai yang sangat besar sebagaimana yang dikatakan oleh Ali R.A. 
“Berpikir satu saat lebih baik daripada beribadah selama 1 tahun”.
Oleh sebab itu, usaha terus menerus untuk mengkaji al-Quran perlu dilakukan dan bahkan hukumnya menjadi fardlu 'ain bagi setiap ilmuwan yang akan meriset terhadap alam semesta, menciptakan produk teknologi merupakan hasil kerja dari orang-orang yang taat kepada tata tertib al-Quran. Al-Quran juga merupakan sumber permasalahan yang layak untuk diriset. Yang dimaksud di sini bukan al-Qurannya itu sendiri yang diriset, namun permasalahan riset dapat saja muncul setelah orang membaca dan mengkaji al-Quran. Metode ini termasuk jenis induktif. Selain itu Islam juga mempersilakan kepada para periset untuk menggunakan metode deduktif (yang sesungguhnya dalam ayat lain hal ini termasuk juga pada deduksi al-Quran). Oleh sebab itu jika periset merupakan orang yang beriman maka tidak ada masalah untuk menggunakan metode riset, apakah itu induktif atau deduktif.
Di atas dijelaskan bahwa al-Quran merupakan karya Allah. Saintek ini dalam tingkatannya dapat dikategorikan sebagai teknologi tingkat I. Teknologi yang diciptakan manusia beriman merupakan derivasi dari teknologi pertama dan disebut sebagai teknologi tingkat II. Ilmuwan tidak beriman menciptakan alat teknologi, dan menempatkannya dalam urutan teknologi tingkat I. Ini merupakan kekeliruan karena akan memberikan akibat lain pada model ilmuwan. Orang yang tak beriman akan mengagungkan teknologi, bersikap arogan dan jika diteruskan akan bermuara kepada penuhanan kepada diri sendiri. Jelaslah bahwa hasil teknologi yang demikian itu tidak dapat dimasukkan dalam wilayah ibadah kepada Allah swT. Firman Allah dalam surat al-A'raf (7) ayat 146:
“Aku akan memalingkan orang-orang yang memalingkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar dari ayat-ayat-Ku”.

Ilmu pengetahuan atau sains adalah ilmu pengetahuan kealaman (natural sciences). lmu pengetahuan kealaman dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu: Life Sciences ilmu pengetahuan mengenai makhluk hidup di alam dan Physical Sciences ilmu pengetahuan mengenai suatu benda mati di alam.
Teknologi adalah ilmu pengetahuan tentang penerapan ilmu pengetahuan untuk memenuhi suatu tujuan.
Obyek ilmu pengetahuan adalah semua makhluk Allah di alam semesta ini. OIeh karenanya obyek ilmu pengetahuan sangat luas seluas jumlah makhluk Allah.
Al-Quran merupakan produk karya Allah yang diwahyukan untuk menuntun manusia dalam segala karyanya termasuk dalam proses karya ilmiah agar memperoleh hasil yang benar yang sesuai akal dan naql.
Dengan demikian al-Quran sebagai sumber ajaran Islam yang pertama dan utama dalam kaitannya dengan saintek berfungsi sebagai berikut:
1.      Sebagai landasan filosofi dalam ber-Saintek.
2.      Sebagai Prediktor terhadap kejadian di masa mendatang
3.      Sebagai sumber motivasi.
4.      Merupakan ujud Simplikasi (penyederhanaan) makhluk Allah dan seluruh perubahannya di alam raya ini.
5.      Sebagai sumber etika pengembangan Saintek.
6.      Sebagai sumber kebenaran ilmiah.

Web E-Dakwah



Categories:

0 comments :